Pekan Baru. Buser Fakta Pendidikan Com
Kepala SMPN 023 Pekanbaru, Dr. Edy Suhendri diduga melecehkan profesi Jurnalistik dengan menyuruh penjaga sekolah untuk mengantar dan memberikan amplop kepada awak media di pintu gerbang sekolah. Kamis (07/02/2023).
Peristiwa ini terjadi saat awak media mendatangi sekolah tersebut untuk menjumpai kepala sekolah dan ingin mengkonfirmasi dan klarifikasi tentang adanya dugaan praktek Jual Beli LKS yang diduga kuat ada permainan dan pengaturan antara kepala sekolah dengan salah satu distributor atau penyedia LKS.
Mungkin sudah memantau lewat CCTV, seakan Kepsek mengetahui kedatangan awak media untuk menanyakan perihal LKS, Kepsek pun tidak bersedia untuk dijumpai.
Saat berada di pos Satpam untuk melapor masuk, awak media menyampaikan ingin ketemu dengan Kepsek paling tidak meminta waktu +- 5 menit saja. Seseorang yang diduga sebagai penjaga sekolah menggantikan posisi sementara Satpam yang sedang tidak ada di tempat karena berhalangan. Ia menyuruh awak media untuk menunggu lalu ia pun berlalu ke arah ruangan kepala sekolah untuk memberitahu, bahwa ada wartawan yang ingin ketemu. Awak media pun keluar dari pekarangan sekolah untuk merokok, sambil menunggu kedatangan penjaga sekolah.
Tak lama, selang beberapa waktu, ia pun kembali dan mengatakan kepada awak media bahwa Kepsek tidak bisa dijumpai, karena akan pergi keluar ada urusan. Lalu tampak ia menyodorkan amplop berwarna putih yang langsung ditolak halus oleh awak media.
“Tolong kasih ini ya tapi jangan nampak orang,” ucapnya menirukan kata Kepsek.
Awak media pun merasa kesal serta merasa dilecehkan, lalu hendak pergi dari sekolah tersebut, namun sempat titip pesan agar Kepsek menghubungi awak media jika ada waktu sore atau besok pagi.
Karena tak kunjung ada informasi lebih lanjut dari Kepsek, lalu awak media mengirimkan rekaman video via WhatsApp kepada Kepsek. Tak lama ia pun langsung mengundang awak media untuk datang ke sekolah menjumpainya. Rabu (7/3).
Berbeda apa yang disampaikan penjaga sekolah, Kepsek mengatakan, bahwa pada saat kejadian, ia sedang ada tamu dan ia diduga mencoba berkelit, bahwa amplop bukan dia yang memberikan.
“Kan bukan saya yang memberikan (amplop red), saya waktu itu sedang ada tamu,” jawabnya. Padahal semua tau jika tidak ada komando dari pimpinan tidak ada yang berani memberikan amplop, siapapun di sekolah itu, tegas salah satu awak media ketika diminta tanggapannya.
(Red/Tim).