Bengkalis, Buserfaktapendidikan. Com
Dalam rangka memperkuat peran serta LSM dalam pengawasan sektor perdagangan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forkorindo bersama Ketua Tim Investigasi DPD LSM Forkorindo Provinsi Riau mengadakan audiensi dengan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkalis. Pertemuan yang berlangsung pada pagi hari ini membahas berbagai isu kritis mengenai transparansi dan pengawasan pasar di Kabupaten Bengkalis, yang dinilai masih rawan praktik-praktik curang yang merugikan masyarakat.31 Januari 2025
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkalis, Zulpan ST menyambut baik kedatangan Forkorindo dan mengapresiasi upaya LSM serta media sebagai mitra kerja dalam menjalankan fungsi sosial kontrol. “Kami menganggap LSM Forkorindo sebagai mitra strategis dalam memastikan pasar di Bengkalis beroperasi secara adil dan transparan,” ujar Ipan
Audiensi ini menjadi kesempatan bagi Forkorindo untuk menyampaikan berbagai temuan terkait dugaan manipulasi harga, penyalahgunaan izin pasar, dan praktik monopoli yang terjadi di beberapa pasar tradisional Bengkalis. Ketua Tim Investigasi DPD LSM Forkorindo Provinsi Riau menegaskan bahwa terdapat celah-celah dalam pengawasan yang memungkinkan terjadinya penyimpangan yang merugikan konsumen dan pedagang kecil.
“Dari hasil investigasi kami, ditemukan ketidakberesan dalam pengelolaan pasar yang menyebabkan ketimpangan harga barang dan membatasi akses bagi pedagang kecil. Audiensi ini menjadi penting agar ada perubahan nyata dalam kebijakan pengawasan pasar yang lebih ketat dan adil,” ungkap Ketua Tim Investigasi Forkorindo.Syahnurdin
Sekretaris Jenderal Forkorindo menambahkan bahwa organisasi yang dipimpinnya berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan pasar yang transparan dan bebas dari praktik-praktik korupsi. “Kami tidak hanya sekedar mengkritik, tetapi juga membawa solusi. Forkorindo siap berkolaborasi untuk memperbaiki sistem perdagangan yang ada, agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” tegas Sekjen Forkorindo.
Sementara itu, Ipan mengakui adanya beberapa masalah dalam pengelolaan pasar dan pengawasan distribusi barang yang perlu segera dibenahi. “Kami menyadari masih ada kekurangan dalam pengawasan pasar, dan kami berkomitmen untuk memperbaikinya. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Forkorindo guna menciptakan sistem perdagangan yang lebih baik dan lebih transparan,” ujarnya.
Dalam audiensi ini juga dibahas rencana pembentukan tim gabungan antara Forkorindo dan Dinas Perdagangan untuk melakukan audit dan evaluasi sistem perdagangan di Kabupaten Bengkalis. Keduanya sepakat untuk memberikan pelatihan kepada petugas pasar serta mengadopsi teknologi dalam mempermudah monitoring harga dan distribusi barang.
Forkorindo berharap bahwa audiensi ini bisa menjadi titik awal dari perubahan signifikan dalam sistem perdagangan di Bengkalis. Dengan kolaborasi yang lebih erat antara LSM, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kebijakan yang lebih berpihak kepada kesejahteraan rakyat dapat terwujud.(Redaksi)