Siak, Buserfaktapendidikan. Com
Sebuah pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan oleh manajer PT SS berinisial R, yang mengatakan "Jika tidak kebal, jangan masuk PT SS", kini menjadi sorotan publik setelah dirinya terlibat dalam insiden yang menunjukkan bahwa dia sendiri tidak "kebal" seperti yang dia klaim. Ucapan R yang sebelumnya sempat memicu perdebatan di kalangan karyawan dan masyarakat, kini menjadi bahan sindiran, setelah insiden pembacokan yang melibatkan seorang warga setempat.
Pada Sabtu, 25 Januari 2025, MR (50), seorang warga Gang Sukasari, Kwalian, Siak, menjadi korban pembacokan yang diduga terkait sengketa lahan. Insiden tersebut terjadi di lokasi perkebunan di Desa Sei Betung, Kecamatan Siak, yang melibatkan pelaku berinisial S, seorang pria berusia sekitar 65 tahun.
Menurut Kapolsek Siak, Kompol Ali Azar, kejadian tersebut bermula ketika korban, bersama dengan saksi U, datang ke lokasi untuk mengamankan lahan yang diduga sengketa. Sesampainya di tempat kejadian, korban menyaksikan terjadinya pertengkaran antara saksi U dan pelaku S, yang keduanya sama-sama memegang parang. Ketika korban mencoba melerai dengan mengambil parang milik saksi U agar tidak terjadi keributan lebih lanjut, pelaku S yang merasa tidak terima langsung menyerang korban dengan parang, mengakibatkan luka parah di bagian kepala dan tangan.
"Korban langsung dibawa ke RSUD Siak untuk mendapatkan perawatan intensif, sementara pelaku sudah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut," jelas Kapolsek.
Pernyataan dari Manajer PT SS R yang sempat viral, "Jika tidak kebal, jangan masuk PT SS", kini mendapat sorotan tajam setelah insiden ini, dimana banyak pihak yang menilai bahwa ucapan tersebut tidak mencerminkan sikap profesional seorang pemimpin. Para karyawan dan masyarakat setempat pun mempertanyakan konsistensi antara perkataan dan perbuatan, mengingat insiden yang melibatkan seorang warga yang tak kebal terhadap ancaman fisik ini.
Insiden pembacokan yang masih dalam penyelidikan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, dengan banyak yang menganggap bahwa situasi ini semakin memperburuk citra kepemimpinan di PT SS. Sementara itu, pihak PT SS belum memberikan komentar resmi terkait pernyataan atau insiden yang melibatkan manajer mereka.(Red/Aliansi)
