"Kondisi tembok pembatas Ponpes Al Khairiyah Cirebon jebol akibat terjangan air banjir dari luapan Sungai Cipager."
CIREBON, Buserfaktapendidikan.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khairiyah Cirebon, mengalami kerusakan akibat terjangan banjir yang terjadi Jumat malam, 17 Januari 2025.
Beberapa fasilitas milik Ponpes Al Khairiyah Cirebon yang belamat di Jalan Raya Fatahilah, Desa Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon ini, mengalami kerusakan berat. Atraksi wisata Cirebon
Kerusakan paling parah, terjadi pada tembok keliling ponpes. Bangunan pembatas tersebut, roboh karena tidak kuat menahan debit air dari luapan Sungai Cipager.
Selain itu, total 10 bangunan berupa kelas, ruang makan santri, dan rumah dinas guru, mengalami kerusakan.
Adapun peralatan belajar santri seperti komputer, laptop dan dokumen milik yayasan, rusak karena terendam air.
"Sebagian laptop ada yang terbawa banjir," kata Ketua Yayasan, DR H Barnawi MSi yang didampingi Pengawas Pendidikan Yayasan, H Nono Sudarsono SSI MPd, Sabtu, 18 Januari 2025.
Selain bangunan, peralatan seperti kasur tidur dan barang elektronik lainna milik yayasan, tidak bisa diselamatkan lagi.
Pihak yayasan berencana bakal mengganti seluruh fasilitas yang rusak, karena sudah tidak mungkin diperbaiki lagi. "Sudah bercampur lumpur, sepertinya tidak mungkin diperbaiki," jelas H Barnawi.
Fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan, berupa 3 unit kendaraan roda empat. Diantaranya Toyota Inova, Mitubishi Xpander dan Daihatsu Luxio.
"Semuanya terendam air banjir. Mobil biasanya dipakai sebagai operasional Ponpes," tambah H Nono.
Total kerusakan yang dialami pihak Ponpes, H Nono memperkirakan sekitar Rp1,5 miliar.
Kondisi tembok pembatas Ponpes Al Khairiyah Cirebon jebol akibat terjangan air banjir dari luapan Sungai Cipager.-Asep Brd-radarcirebon.com
"Awalnya diperkirakan 1 miliar, tetapi melihat banyak barang-barang yang rusak, totalnya bisa mencapai Rp1,5 miliar," jelas H Nono.
Untuk saat ini, pihak ponpes meliburkan kegiatan belajar mengajar. Para santri diperkenankan untuk dijemput oleh orang tua mereka.
Dijelaskan H Barnawi, libur 'dadakan' ini diperkirakan bakal berlangsung selama 1 minggu.
Apakah Anda ingin menambah tinggi? Dari 169 cm menjadi 180 cm dalam 2 bulan
"Sejak tadi malam, beberapa orang tua santri yang tinggal di Cirebon, sudah datang untuk menjemput putra putri mereka," jelas H Barnawi.
Diterangkan H Barnawi, air sungai mulai masuk ke area ponpes sekitar pukul 20.00 WIB.
Di saat bersamaan, penghuni ponpes sedang menikmati jam makan malam secara bersama-sama.
"Tiba-tiba air masuk sekitar jam 8 malam, puncaknya jam 10 malam air tambah besar," terang H Barnawi.
Banjir yang melanda Ponpes Al Khairiyah ini, merupakan kejadian pertama kali dialami selama sekolah tersebut berdiri.
Para santri yang sedang makan malam bersama, langsung naik ke lantai dua untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. "Air mulai surut sekitar pukul 12 malam," sambungnya.
Setelah air surut, pihak ponpes langsung melakukan bersih-bersih dan mengamankan barang-barang yang bisa diselamatkan.
"Untuk bersih-bersih, alhamdulillah kami dibantu pihak Damkar Kabupaten Cirebon, BPBD, TNI, POLRI dan relawan yang tergabung dalam kelompok pengajian," paparnya.
Sebagai bentuk antisipasi air sungai supaya tidak kembali masuk, pihaknya bakal langsung membangun kembali tembok pembatas yang roboh tersebut.
"Hari Senin (20/1) kami bakal membangun kembali temboknya," ucap H Barnawi.
Untuk saat ini, pihaknya juga membuka donasi kepada pihak-pihak yang ingin memberikan bantuan kepada Ponpes Al Khairiyah.
Bantuan yang paling dibutuhkan saat ini, tambah H Barnawi, ingin secepatnya mendirikan kembali tembok keliling supaya air bisa tertahan.
"Kami membuka donasi, bisa berupa material atau materi. Pesan kami, berikan langsung ke ponpes, jangan dititipkan takutnya ada yang disalahgunakan," jelasnya.
Adapun kepada pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan ke Ponpes Al Khairiyah, bisa melakukan transaksi ke no rekening 777 777 6217, BSI atas nama Yayasan Al Khairiyah. (Redaksi)