
Jakarta, buserfaktapebdidikan.com
Presiden Prabowo Subianto kemarin meresmikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, sebuah lembaga yang akan mengelola dana dari sejumlah BUMN untuk mendanai proyek-proyek strategis nasional. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa dana yang dikelola akan dialokasikan untuk sejumlah proyek yang memiliki dampak tinggi, seperti hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, dan energi terbarukan.
Pendirian Danantara menarik perhatian karena ide ini sebenarnya merupakan gagasan dari Prof Soemitro Djojohadikusumo, ayahanda Presiden Prabowo. Pada 1997, Soemitro berpidato mengenai pentingnya lembaga independen yang dapat mengelola dana BUMN. Dalam pidatonya yang disampaikan di Jakarta, Soemitro mengusulkan pengumpulan dana dari penyisihan laba BUMN, yang nantinya dapat digunakan untuk membangun gerakan koperasi dan usaha kecil.
Soemitro menekankan pentingnya lembaga pengelola dana yang independen untuk mengatasi penguasaan konglomerat atas aset strategis milik negara. Ia menyarankan agar dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membeli saham perusahaan swasta, sehingga dapat mengurangi dominasi konglomerat atas sektor-sektor penting. Menurutnya, lembaga seperti ini penting untuk mencegah swastanisasi BUMN yang cenderung menguntungkan segelintir kelompok.
Konsep Soemitro ini mendapatkan perhatian kembali dengan peluncuran Danantara, yang dianggap sebagai langkah nyata untuk merealisasikan gagasan tersebut. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa ide mengelola aset negara untuk mencapai hasil yang maksimal sudah dipikirkan oleh para pendiri bangsa puluhan tahun lalu. "Danantara bukan hanya badan pengelola investasi, melainkan instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia," kata Prabowo dalam pidatonya.
Presiden juga menjelaskan bahwa pemerintah berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 300 triliun, hampir setara dengan US$ 20 miliar, yang akan dikelola oleh Danantara. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek nasional yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Prabowo menyampaikan bahwa proyek-proyek yang akan didanai oleh Danantara, seperti hilirisasi industri dan pembangunan pusat data kecerdasan buatan, akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Danantara juga akan berfungsi sebagai lembaga yang mampu berinvestasi di luar negeri, membuka peluang kerja sama internasional untuk Indonesia. (Red)