Iklan

Guna Antisipasi Banjir, Wagub Rano Karno Kerja Pertama Tinjau Kali Krukut

Jumat, 21 Februari 2025, Februari 21, 2025 WIB Last Updated 2025-02-22T04:05:57Z

 

Jakarta, Buserfaktapendidikan.com – Debut kerjanya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno langsung meninjau pengerukan Kali Krukut di Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).


Kehadiran Rano mendapat sambutan antusias dari warga sekitar. Nampak turut hadir mendampingi antara lain Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum dan Walikota Jakarta Selatan Munjirin.


Saat melakukan tinjauan tersebut, Wagub DKI yang karib dipanggil Bang Doel itu, menyusuri Kali Krukut sambil mengecek pengerukan kali yang tengah dilakukan pasukan biru Dinas SDA DKI Jakarta.


Sedangkan pengerukan sungai sebagai upaya pengendalian banjir terpadu dan berkelanjutan. Selain itu juga merupakan salah satu program prioritas yang akan dilaksanakan dalam Rencana 100 Hari Pertama kepemimpinan.


“Pada intinya untuk hari pertama ini, saya bekerja dengan turun langsung. Tujuannya untuk melihat beberapa tempat. Seperti sekarang, kita melihat pengerukan Kali Krukut di Jakarta Selatan. Selanjutnya, kita ke Jakarta Barat untuk melihat wilayah rawan banjir. Saya melihat harus ada perubahan dalam antisipasi banjir, kalau tidak ada perubahan ya tidak selesai-selesai masalahnya,” ucapnya.


Masih terkait tinjauannya, Wagub Rano juga melihat terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pengerukan kali di Jakarta, di antaranya lebar kali yang sempit dan jalan yang tidak lebar, sehingga alat berat untuk mengeruk sedimen lumpur tidak bisa masuk.


Seperti di Kali Krukut yang mengalami penyempitan karena adanya penumpukan sedimen. Lebar Kali Krukit saat ini hanya empat meter. Kemudian kondisi tanggul masih berupa tanah, sehingga saat debit air Kali Krukut tinggi, maka air dapat meluap ke permukiman warga.


Namun untuk kendala lainnya, menurut Wagub Rano, jarak antara jembatan dan kali yang terlalu pendek, sehingga sulit dilakukan pemeliharaan karena alat berat tidak bisa lewat di bawah jembatan.


Melihat kendala tersebut, Wagub Rano merumuskan sejumlah langkah strategis untuk mengatasinya. Terkait kendala teknis, pihaknya akan segera mencari solusi bersama perangkat daerah terkait. Ia menegaskan program pengerukan kali masuk dalam program 100 hari kerjanya bersama Gubernur DKI Pramono Anung.


“Untuk program pengerukan kali masuk program 100 hari kerja, tapi memang tidak bisa selesai dalam satu hari. Apalagi kita lihat tadi ada kendala-kendala di lapangan, seperti ada jembatan, panjang kali 700 meter tapi lebarnya sempit, sehingga alat berat kita tidak bisa menyeberang jembatan, berarti kita harus pindah ke ujung kali. Artinya, kendala-kendala teknis dilapangan harus kita pahami dan segera cari solusinya. Saya bilang kenapa tidak diturap, ternyata kalau diturap nantinya malah dididirikan dapur di atas kali. Jadi tidak kelar-kelar masalahnya,” paparnya.


Oleh karenanya, Wagub Rano mengatakan bahwa Pemprov DKI akan melakukan sosialisasi pengerukan kali kepada masyarakat yang tinggal di bantaran kali agar mereka mendukung program ini untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Salah satu yang disosialisasikan adalah tidak membangun bangunan di atas kali yang sudah diturap. Kemudian, sosialisasi relokasi warga di bantaran kali ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI.


“Yang jelas banyak yang harus kita perhatikan. Ada beberapa skenario, tapi skenario ideal, kita harus relokasi. Saya tanya Pak Sekda, di daerah sini ada lahan yang bisa digunakan untuk rumah susun. Mudahkah bangun rumah susun? Mudah. Sulitnya apa? Sosialisasi masyarakat. Makanya tadi saya tanya ke warga, sudah berapa tahun kena banjir? Setiap tahun. Apa mau begini terus? Mereka bilang tidak mau. Jadi ada keinginan pindah. Yang penting harus kita ubah nasib. Itulah kunci sosialisasi pada masyarakat. Saya sangat yakin mereka juga sudah capek kalau tiap hari banjir yang bisa dua meter,” ungkapnya, panjang lebar.


Di sisi lain, Wagub Rano juga meninjau pengerukan Kali Mookervart, tepatnya di antara Jalan Rawa Buaya dan Jalan H. Dairi, Jakarta Barat. Kali Mookervart memiliki panjang 1.040 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 1 meter dengan target volume pengerukan sebesar 31.200 m3. Pengerukan di kali tersebut telah dilakukan sejak 12 Februari dan ditargetkan selesai pada 31 Agustus 2025 dengan mengerahkan empat alat berat (excavator) serta 15 dump truck. (Red)

Komentar

Tampilkan

  • Guna Antisipasi Banjir, Wagub Rano Karno Kerja Pertama Tinjau Kali Krukut
  • 0

Terkini