Bekasi, Buser Fakta Pendidikan.Com ini
Guru itu ibarat lilin yang rela tubuhnya terbakar agar dapat memberikan terang, dan guru bukan hanya sebagai profesi tapi sebuah panggilan jiwa, bukan hanya memberikan pendidikan dan pengajaran, juga mampu sebagai inspirasi bagi anak didiknya.
Namun, keagungan profesi guru itu tidak lagi berlaku pada salah seorang oknum guru di SMK Negeri 3 Bekasi. Dan menurut seorang pemerhati sosial, Timbul Sinaga, SE yang juga sebagai Sekretaris Umum DPP LSM Forkorindo, oknum guru yang dikenal sebagai guru mata pelajaran Matematika di SMKN 3 Bekasi itu, sudah layak diberi julukan Predator Pedofil.
Merebaknya kabar ini dimulai dari salah satu orang tua murid. Orang tua siswa ini mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum guru itu sedang ramai diperbincangkan di kalangan internal siswa, dan ia sendiri mendapat informasi ini langsung dari putranya.
Orang tua siswa, Mangara (bukan nama sebenarnya—-red) lalu menceritakannya kepada tim Awak media sebagai rasa keprihatinannya akan proses belajar mengajar yang tentunya akan berdampak buruk pada para peserta didik. Karena faktanya, rumor terkait kasus pelecehan ini masih diperbincangkan.
“Saya, mewakili orang tua murid, berharap anak-anak kami mendapatkan pengajaran dan pendidikan dari guru-guru yang berkualitas, bukan guru asusila yang berpenyakit pedofili,” ungkap Mangara, Jumat (21/3).
“Beredar di kalangan siswa,” sambung Mangara, “...percakapan WA antara si GURU dengan siswa itu.
“Begitu saya melihat tangkapan layar di henpon anak saya itu, saya terkejut banget, Om, kata anak saya, dikirimkan salah seorang teman anak saya,” tambah Mangara.
Mendapat informasi langsung ini, redaksi kemudian mencoba menyampaikan ke salah seorang pengurus MKKS SMKN Kota Bekasi, dan keesokan harinya (hari ini, (22/3), mengkonfirmasi langsung ke Plt. Kepala SMKN 3 Bekasi, Kurniawan.
Kurniawan, melalui sambungan telepon aplikasi WA, tidak membantah rumor itu dan mengatakan telah menindak lanjuti.
“Sudah ditindaklanjuti bang. Yang bersangkutan sudah mengakui, merasa bersalah dan akan bertanggung jawab,” sahut Kurniawan.
Kurniawan juga melanjutkan bahwa oknum guru itu akan mengundurkan diri dari SMKN 3 Bekasi dan segera melakukan komunikasi dengan orang tua siswi.
Adapun bentuk tanggung jawab dan konsekuensi atas perbuatannya tersebut, Kurniawan tidak dapat memberikan informasi.
Namun Timbul Sinaga, kepada awak media mengatakan, “Perilaku oknum guru itu sudah sangat mencoreng profesi guru. Selain itu juga mempermalukan institusi SMKN 3 Bekasi.”
“Saya, sekaligus Sekjen LSM Forkorindo, meminta dengan tegas agar permasalahan ini tidak didiamkan saja. Dan sekolah harus membawa perkara ini ke ranah hukum. Kasus ini bukan hanya antara oknum guru dan si anak, predikat guru dan pegawai negeri sipil melekat di pundak oknum itu. Ini bukan masalah sederhana,” sambung Timbul.
Seorang Kepala SMK Negeri, saat dimintai pendapatnya atas kasus ini mengatakan bahwa ini tidak boleh dianggap kecil.
“Itu penyakit bang, namanya Pedofili.
Oknum guru itu harus diberi hukuman berat,” tegas kepala sekolah itu.
“Selain itu, anak itu perlu dapat rehab dan pendampingan. Ia pasti terdampak secara psikologis,” lanjutnya.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, bahwa korban oknum itu bukan hanya saja. Sebelumnya sudah ada korban lainnya tapi tidak berani bersuara. (Sinaga)
