
Kota Bekasi, buserfaktapendidikan.com
Globalisasi kultural oke sebagai bangsa merdeka; tapi, globalisasi ekonomi tidak, bila oke, kita akan terjebak kedalam jurang neoliberalisme, jebakan Batman imperalisme/kolonialisme global, demikian dikatakan Noor Fatah alias Papank, Sekjen PNS (Politik Nusantara Sejahtera.
Globalisasi ekonomi dg konsep industrialisasi disemua sektor ekonomi membutuhkan kapital besar dan teknologi canggih; sementara, Indonesia tidak punya modal, dan masih tertinggal jauh dalam kemajuan Iptek
Negara-negara maju Imperalisme sangat butuh pangsa pasar yg luas untuk menjual produk-produknya, dan juga mereka membutuhkan sumber daya alam dan energi dalam jumlah besar guna menghidupi proyek-proyek industrialisasinya
Ketika, Indonesia menerima berbagai macam tawaran pinjaman multilateral dari negara-negara imperialis global untuk menghidupi industrialisasi dalam negeri; maka, yg terjadi kita terperangkap dalam jebakan Batman imperalisme/kolonialisme global (penjajahan moderen)
Nusantara memiliki kekayaan alam melimpah ruah dg jumlah penduduk +/-280 juta jiwa, seyogianya kita mampu membangun kekuatan ekonomi secara mandiri, berbasis SDA dan jumlah penduduk, seperti sektor-sektor primer Agrikultur untuk menuju kepada Agroindustri; disamping, program-program hilirisasi tambang tetap berjalan, semua hal itu dapat meningkatkan nilai tambah yg signifikan (kelipatan yg berlipat ganda)
Tinggalkan konsep industrialisasi ciptaan penjajah/ imperialisme global yg membuat rakyat susah dan negara sulit maju; karena faktanya dg industrialisasi sulit mengharapkan _trickle down effect_ , yg ada efek muncrat keatas lebih besar dan maraknya korupsi; segera bangkit bangun sektor-sektor primer Agrikultur (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pariwisata berbasis masyarakat)
Dg menggerakkan sektor-sektor primer Agrikultur berbasis masyarakat, maka produktivitas nasional akan meningkat drastis (GNP dan ruang fiskal negara meningkat cepat), perputaran uang di masyarakat akan berdampak menggerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya (multiplayer effect)
Dg demikian, program akselerasi percepatan ekonomi bukan sekedar retorika politik janji manis pemerintah; akan tetapi, kongkrit dapat memanfaatkan bonus demografi, sekaligus terhindar dari _middle Income Trap_ , sehingga terwujud gemah ripah loh jinawi; Indonesia Emas 2045. (Pas/Red)