
Rohil, Buserfaktapendidikan.com
Meski terendus bukan masuk barisan pendukung Prabowo di masa Pemilu 2024, namun posisi Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN (Persero) seolah tak tergoyahkan.
Beda dengan BUMN lainnya yang sudah banyak dirombak, pria yang akrab disapa Darmo itu justru semakin kuat dan seolah tetap dipertahankan untuk menjabat sebagai orang nomor satu di perusahaan setrum tersebut.
Buktinya, Darmo terus memainkan perannya dan terkesan melakukan praktik ‘abuse of power’ (Penyalahgunaan Kekuasaan Jabatan)
Indikasi itu terendus saat beberapa hari menjelang lebaran Idul Fitri 1446 H yang lalu, Darmo melakukan perombakan Direksi dan Komisaris di PLN Batam sebagai anak perusahaan (AP) PLN dan PLN Nusantara Power Construction (NPC) sebagai perusahaan Sub Holding (SH) PLN.
“Padahal waktu itu alasannya kenapa dua direksi PLN Nusantara Power yang sekarang kosong, tidak diisi, kata Pak Dirut masih nunggu bagaimana arahan Danantara. Lagi pula sampai sekarang RUPS PLN Holding saja belum dilakukan, ada 7 Direksi yang sampai saat ini belum terima SK setelah November lalu. Darmawan Prasodjo dan Sinthya Roesly Direktur Keuangan yang diperpanjang masa jabatannya,” sebut sumber di PLN Pusat.
Tapi faktanya, lanjut sumber, di saat kedua jabatan Direksi di Perusahaan Sub Holding PLN itu masih kosong, justru yang masih ada pejabatnya malah dirombak.
“Ya begitu, kami tidak tahu apa kepentingannya dan bagaimana Dirut menjadi komitmen ucapannya, yang jelas pada akhir Maret lalu atau persis dua atau tiga hari lagi lebaran, terjadi perombakan Direksi dan Komisaris di PLN Batam dan pergantian Direksi di PLN Nusantara Power Construction (NPC), anak perusahaan Nusantara Power sebagai Sub Holding PLN,” beber sumber.
Anehnya, lanjut sumber, posisi Direksi PLN NPC yang setara dengan Senior Manager di Unit Induk, justru digantikan mantan General Manager PLN UID Jawa Agung Murdiri yang seharusnya pensiun sebagai pegawai PLN terhitung per - 1 April 2025.
“Padahal pejabat Direksi sebelumnya tidak bermasalah, tapi karena Darmo menunjukkan kuasa alias powernya, dia dengan mudah bisa menempatkan orang-orangnya, sekalipun harus mengorbankan pegawai lainnya,” kecam sumber.
Copot Dirut PLN
Terkait hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Teuku Yudhistira yang ditemui saat akan bertolak ke Jakarta mengungkapkan, sebenarnya banyak fakta terkait Dirut PLN yang seharusnya menjadi pertimbangan bagi Presiden Prabowo melalui Menteri BUMN Erick Thohir untuk merombak jajaran Direksi PT PLN (Persero), termasuk mengganti Darmawan Prasodjo dari kursi orang nomor satu di PLN.
“Memang agak janggal, ada apa? Pertamina, Garuda Indonesia dan Bulog saja Dirutnya diganti, kenapa PLN tidak?,” tanya Yudhistira heran, Jumat (18/4/2025).
“Masih banyak orang-orang pintar dan lebih mumpuni di negeri ini untuk menduduki posisi Dirut PLN, tapi tidak tahu juga begitu kuatnya Darmo sehingga dia bisa bertahan menjabat sejak zaman Presiden Jokowi. Padahal kalau mau ada penyegaran di PLN, lebih baik dicopot Darmo, ganti dengan pihak lain, misalnya dari kader Gerindra yang kini berkuasa di Indonesia,” tambahnya.
Bahkan tak hanya Sbuse of Power yang terindikasi dilakukan, Yudis bersama tim Relawan Listrik Untuk Negeri juga sudah melaporkan berbagai dugaan korupsi di PLN era kepemimpinan Darmo ke Kortas Tipikor Polri, meski sampai sekarang kasus tersebut masih tahap penyelidikan.
“Tapi kami tetap optimis, berbagai kebobrokan di PLN bakal terbongkar dan masuk ke ranah hukum menyusul BUMN lainnya. Kita tunggu saja tanggal mainnya,” tutupnya. (Red/Tim).